Sebelum membahas segala macam hal terkait anomali cuaca dan iklim di wilayah tropis ada baiknya bagi kita untuk mengetahui bagaimana sih yang disebut wilayah ini?? Oleh karena itu maka mari kita lihat ciri-ciri wilayah tropis seperti disebutkan di bawah ini. Ciri kawasan tropis yang pertama adalah mendapatkan radiasi matahari sepanjang tahun. Seperti kita tahu bersama bahwa matahari seolah-olah bergerak dari 23.5o lintang utara dan 23.5o lintang selatan. Saya sebut seolah-olah (semu) karena memang yang bergerak adalah buminya, bukan matahari. Mengingat sudut inklinasi 23,5 derajat maka gerak putar bumi mengelilingi matahari terproyeksikan pada bumi seolah-olah berada dalam rentang tersebut baik utara maupun selatan. Hal tersebut dapat digambarkan di bawah ini.
Jadi wajarlah bahwa bumi mendapatkan radiasi matahari sepanjang tahun sehingga menjadi daerah surplus energi. Batas dimana surplus dan defisit energi radiasi ini adalah 37.5 derajat. Dengan demikian maka wilayah surplus energi berada dalam rentang 37.5o lintang utara dan selatan. Di luar itu atau antara lintang 37.5 dan 90o baik utara maupun selatan merupakan wilayah defisit energi, seperti terlihat pada gambar berikut.
Itu pula sebabnya distribusi horizontal temperatur dan tekanan relatif seragam. Distribusi horizontal yang dimaksud adalah dalam arah utara-selatan dan barat-timur. Atau bisa dikatakan bahwa jangkauan atau variasi temperatur relatif kecil dalam jarak yang panjang. Variasi topografi membawa dampak pada variasi temperatur secara vertikal dan horizontal. Pada lintang yang sama bisa mempunyai variasi temperatur yang berbeda bergantung jauh dekatnya dari perairan. Sekali lagi bahwa gerak semu matahari mempengaruhi distribusi temperatur musiman. Ingat simpul-simpul perpotongan antara lintang dan gerak semu matahari yang terdapat pada bulan Maret dan September di ekuator dan Juni di tropic of cancer dan Desember di tropic of copricornus.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada distribusi temperatur, selain seperti yang telah disebut di atas, juga beberapa faktor berikut ini. Kita lihat dulu dari sisi matahari sebagai sumber energi. Aktivitas matahari berpengaruh cukup besar pada radiasi yang dipancarkan. Misal saat solar flare kuat terjadi. Lidah api bisa mencapai ratusan kilometer dari matahari (cmiiw). Lama penyinaran akan berpengaruh pada temperatur atmosfer yang dipanaskan. Lama penyinaran 8 jam akan berbeda dengan 10 derajat atau yang lebih lama. Sudut datang radiasi matahari juga berpengaruh besar. Misalnya pada pagi hari jam 7 WIB akan berbeda dengan saat siang hari jam 12 WIB dimana matahari berada pada zenithnya. Jarak bumi ke matahari bisa dibagi menjadi 2 jarak yang ekstrim berbeda. Saat aphelion matahari berada pada jarak terjauhnya sedangkan saat perihelion berada pada jarak terdekatnya. Perawanan menyebabkan permukaan bumi tertutup dari radiasi matahari selama sekian menit/jam. Area tertutup awan tersebut pada suatu bidang permukaan bumi akan mengalami temperatur yang lebih kecil dibandingkan dengan sekitarnya yang terpapar langsung oleh radiasi matahari. Vegetasi yang menutupi suatu area tertentu bisa pula mengurangi temperatur udara karena ia menghalangi paparan langsung radiasi matahari.
Adanya arus laut seperti gyre membawa dampak pada wilayah pantai sampai jarak tertentu ke arah pedalaman. Pada kondisi tertentu, wilayah sekitar pantai biasanya akan terbentuk kabut yang berdampak pada temperatur udara. Cuaca di tempat tersebut akan lebih hangat dan lembab. Distribusi daratan (benua) dan lautan juga berpengaruh kuat pada distribusi temperatur, apalagi lintang tempat. Wilayah sekitar ekuator dan kutub tentu jauh berbeda. Di sekitar ekuator temperatur udaranya jauh lebih tinggi dibandingkan di kutub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar