Hari hari ini para ahli iklim dan berbagai bidang sedang melakukan konferensi di Baku Azarbaijan untuk mendiskusikan masalah iklim global dan perubahannya yang dari waktu ke waktu dampaknya pada kemanusiaan makin menglobal. Berbagai pandangan dari negara negara yang hadir disampaikan ke forum dan menjadi bahan diskusi para ahli untuk menemukan cara yang tepat dan cepat bahkan revolusioner agar emisi karbon bisa ditekan serendah mungkin sehingga suhu global tidak naik melebihi 1,5 derajat Celcius pada 2030 dibandingkan dengan rerata suhu tahun 1850-1900. Meski harus disadari bahwa menurut WMO suhu global dari bulan Januari sampai dengan September 2024 angka tersebut sudah terlampaui. Ini krisis iklim yang tidak main main dan peringatan keras bagi seluruh umat manusia yang ada di muka bumi. Berbagai bencana alam di Eropa dan Asia serta Amerika dan Afrika sudah terdengar beberapa waktu ini. Banjir yang tidak biasanya, salju di wilayah padang pasir, siklon yang menguat, gelombang panas yang makin sering timbul dan sebagainya merupakan peringatan bagi kita untuk mengambil langkah langkah konkrit untuk mengkombat laju pemanasan global dan perubahan iklim. Bahkan Antonio Gutteres menyatakannya sebagai pendidihan global.
https://www.climate-chance.org/en/event-calendar/cop29-baku/
Sudah bukan berita baru lagi bahwa para ilmuwan dan kepala negara di dunia sudah menyadari masalah perubahan iklim ini namun lagi lagi bila negara besar semacam Amerika Serikat keluar lagi dari perjanjian global maka masalah baru akan timbul kembali. Beberapa waktu ini banyak kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dengan Presiden terpilihnya, Donald Trump, akan mengubah kebijakan iklimnya yang bertentangan dengan kesepakatan semula saat Joe Biden memerintah. Ini tentu saja juga akan mengurangi finansial yang menggelontor ke negara negara di dunia berkaitan dengan aksi iklim beserta tetek bengeknya. Bisa jadi akan timbul perasaan tidak adil yang lebih parah yang dirasakan oleh negara negara kecil dan kepulauan yang dalam beberapa waktu mendatang akan tenggelam akibat meningkatnya permukaan laut rata rata global.
Dan tampaknya kali ini yang menjadi perdebatan di antara para ahli dan negara negara di dunia adalah masalah pendanaan. Tanpa dana yang cukup maka mustahil untuk bisa memperlambat peningkatan suhu global dan laju perubahan iklim. Semoga hasil konferensi saat ini memenuhi harapan bersama dan aksi iklim menjadi makin terstruktur, sistematis dan masif. Tetap jaga semangat untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara serta kemanusiaan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar