Melihat gambar di bawah ini yang menunjukkan streamline yang mulai bergeser dan menunjukkan pola timuran yang mulai dominan maka kelihatannya musim transisi sedang berlangsung dari musim hujan ke musim kemarau. Meningat posisi matahari saat ini sudah berada di utara katulistiwa maka akan terjadi pembalikan arah angin secara bertahap dari angin timur laut di bumi utara Indonesia menjadi angin barat daya. Sedangkan di bumi selatan katulistiwa akan bertahap menjadi angin tenggara yang ketika melewati katulistiwa maka akan menjadi angin barat daya. Pola yang terlihat di bawah sekali lagi menunjukkan pola yang mengalami pergeseran. Pusat tekanan rendah di wilayah Indonesia khususnya di barat laut dan barat daya Jakarta membawa dampak pada banyaknya perawanan di sekitarnya apalagi di Sumatera meskipun ada daerah netral yang menunjukkan daerah konvergensi dan divergensi. Daerah konvergensi menunjukkan pola perawanan sedangkan daerah divergensi menunjukkan pola langit yang cerah tanpa awan.
Di sebelah timur laut Papua juga masih ada pola tekanan rendah yang membawa dampak pada cuaca di sekitarnya. Marilah kita coba lihat pola perawanan yang terjadi pada hari ini berdasarkan satelit Himawari 8 jam 10 WIB. Terlihat awan-awan tebal yang seperti digambarkan di atas mempunyai potensi untuk turunnya hujan. Praktis di Sebagian Jawa khususnya Jawa Timur sampai Timur Leste perawanan tidak banyak terjadi, langit jauh lebih cerah dibanding wilayah Indonesia lainnya. Demikian pula yang terjadi di Utara Australia dan beberapa negara ASEAN yang lain seperti Thailand, Kamboja, Vietnam. Myanmar, Philippina tidak banyak perawanan yang berpotensi hujan.Laut China Selatan dan laut Pasifik bagian barat juga mengalami hal yang sama. Bila bepergian ke wilayah-wilayah tersebut relatif aman dari gangguan cuaca.
Semoga uraian singkat ini mencerahkan bagi kita semua. Salam sejahtera bagi kita semua. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar