Lama saya tidak mengisi blog ini mengingat sedang berusaha "meneliti" bagaimana pengaruh parameter cuaca dan musim di Indonesia terhadap covid19. Ini hal yang sangat menarik mengingat berbagai penelitian sebelumnya mengungkapkan adanya hubungan ini, meski juga masih samar-samar mengingat bahwa kalau dirunut ke belakang, faktor interaksi manusialah yang sepertinya lebih memberikan dampak pada penularan ini. Berbagai langkah yang dilakukan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan nampaknya masih belum memberikan dampak yang berarti karena berbagai sebab. Misalnya ketidakpatuhan masyarakat; ini tampaknya yang menyebabkan akhir-akhir ini lonjakan penderita mencapai lebih dari 3 ribu orang per hari sehingga sampai hari ini lebih dari 400 ribu orang terkena covid19. Ketidakpatuhan (ketidakpedulian) yang bagi sebagian orang terasa menyakitkan, khususnya mereka-mereka yang sudah demikian patuh untuk mengikuti himbauan pemerintah. Semoga saja vaksin segera ditemukan karena tampaknya cara inilah yang dinilai paling efektif dalam menanggulangi covid19, seperti halnya yang dilakukan dalam sejarah.
Penelitian ini diharapkan mampu menjawab pertanyaan mendasar terkait kaitan antara cuaca dan musim dengan covid19. Semoga saja penelitian dalam bidang meteorologi kesehatan ini bisa memberi sumbangsih pada dunia kedokteran seperti halnya penelitian penyakit-penyakit lain. Kadangkala yang menjadi kendala adalah ketersediaan data ataupun kalau datanya ada maka bolong-bolong atau resolusinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Harapan para akademiawan dan peneliti adalah pengarsipan/rekordisasi yang lebih baik yang dilakukan oleh semua instansi sehingga sangat membantu dalam berbagai macam langkah akademik dan penelitian ilmiah. Hasilnya bisa digunakan untuk tujuan memperbaiki kebijakan atau aturan yang ada mengingat basisnya adalah kajian ilmiah, bukan pernyataan yang berdasarkan asumsi-asumsi atau perkiraan yang tidak jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar