Mengenal lingkaran samudra Hindia

 Salah satu region yang kurang mendapatkan perhatian para ahli cuaca dan iklim dunia selama beberapa puluh tahun sebelum sekarang adalah negara negara yang mengelilingi samudra Hindia. Banyak di antara negara negara tersebut masih berada dalam krisis karena perang saudara ataupun karena kondisi alam yang sangat menantang. Di Afrika misalnya, banyak gurun pasir yang terhampar luas mencakup beberapa negara. Hutan hutan lebih banyak tersebar di negara negara sekitar ekuator meski saat ini dengan teknologi modern perluasan hutan bisa dilakukan misal dengan memodifikasi pasir agar bisa ditanami seperti juga yang dilakukan China. Di Asia selatan kondisinya sedikit lebih baik meskipun juga banyak di antaranya yang merupakan negara miskin atau sedang berkembang. Kemiskinan dikarenakan kondisi alam yang berat karena berbagai bencana alam banyak terjadi serta pertikaian atau perang antar pemeluk agama seperti yang terjadi di India. Sementara Asia Tenggara relatif lebih subur dan makmur dibanding dengan negara negara di Afrika yang gersang dan dilanda perang saudara. 

Afrika mempunyai pola monsoon khususnya di Afrika Barat dan Timur sekitar ekuator. Pergeseran lokasi ITCZ (intertropical convergence zone) berpengaruh pada musim hujan dan kemarau di negara negara Afrika tersebut. Meskipun pola monsoon di sana tidak simetris lama waktunya antara summer dan winter seperti halnya di Indonesia atau Asia Tenggara, namun perubahan ini bisa dikenali dengan baik. Tentang monsoon di Afrika ini pernah penulis tulis di laman blogspot yang lain. Sedangkan monsoon yang ada di Asia Selatan akan penulis hadirkan pada kesempatan mendatang sedangkan tentang monsoon di Asia Tenggara setidaknya beberapa kali penulis pernah sampaikan dalam berbagai kesempatan baik di blogspot ini maupun blogspot yang lain yang penulis miliki. Monsoon Australia utara akan disampaikan pada waktu yang lain karena membahas satu persatu wilayah monsoon membutuhkan kekhususan tersendiri. 


Kejadian Indian Ocean Dipole (Dipole Mode) menjadi topik yang hangat di banyak kalangan ahli meteorologi dan klimatologi karena dampak yang serius di seluruh negara yang mengelilingi samudara Hindia. Kita mengenal dua jenis Dipole yakni positif dan negatif serta kondisi netral yang ditunjukkan oleh nilai Indeks Dipole Mode antara -0,4 sampai 0,4 oC. Bila lebih besar dari 0,4 disebut dipole mode positif sedangkan jika kurang dari -0,4 disebut sebagai dipole mode negatif. Yang menarik bahwa ketika terjadi dipole mode positif, banyak pembentukan awan terjadi di kawasan barat samudra Hindia ekuator dimana berimbas pada kondisi banyaknya hujan yang terjadi di sepanjang pantai wilayah timur ekuator Afrika. Sebaliknya di wilayah Indonesia dan wilayah Utara benua Australia mempunyai perairan yang dingin dan sulit mendapatkan zone perawanan di wilayah tersebut. Namun untungnya banyak pembentukan upwelling di kawasan ini sehingga tangkapan ikan meningkat. Di Asia selatan khususnya di India dan sekitarnya perawanan cukup banyak terbentuk di antara lintang lintang tertentu yang membujur ke timur. Pada kondisi yang sebaliknya yakni dipole mode negatif perairan timur Samudra Hindia lebih hangat sehingga di kawasan ini banyak perawanan terbentuk sedangkan di perairan samudra Hindia bagian barat dekat ekuator mengalami pendinginan air laut. Akibatnya di kawasan Afrika sulit terbentuk perawanan dan kemarau plus kering bisa terjadi dalam waktu yang lebih lama. Di kawasan ini pembentukan upwelling selama dipole mode negatif juga terjadi sehingga dari hasil perikanan laut lebih berdampak positif. Penelitian lebih mendalam tentang IOD ini akan lebih bisa membuka informasi bagaimana karakteristik dan perilaku serta kekuatannya. Ini analogi dengan kejadian ENSO di samudra Pasifik. Misal penelitian tentang samudra Pasifik ini juga diterapkan di samudra Hindia maka pemahaman tentang cuaca, musim dan iklim global tentu akan jauh lebih meningkat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ENTRI UNGGULAN

Diundurpun ternyata kesepakatan dana aksi iklim sangat kecil

 Konferensi IPCC di Azerbaijan telah ditutup molor 30 jam dari rencana semula. Banyak pihak menilai bahwa hasil konferensi pun terjelek sepa...

POSTINGAN POPULER